Profil Novi Helmy, Dirut Bulog yang Diganti Erick Thohir dan Kembali ke TNI

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengganti Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Novi Helmy Prasetya. Perombakan itu sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor: SK-179/MBU/06/2025 tertanggal 30 Juni 2025.

“Keputusan ini sekaligus mengakhiri masa penugasan dan pengabdian Bapak Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog dan kembali melanjutkan karier dan pengabdian di Tentara Nasional Indonesia (TNI),” tulis Perum Bulog dalam keterangannya pada Kamis, 3 Juli 2025.

Di saat yang sama, Perum Bulog menunjuk Prihasto Setyanto sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama. Prihasto sekaligus merangkap sebagai Direktur Pengadaan.

Lantas, seperti apa sosok Novi Helmy Prasetya?

Profil Novi Helmy Prasetya

Novi Helmy Prasetya merupakan perwira TNI Angkatan Darat (TNI AD) dari kecabangan Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atau Korps “Baret Merah”. Novi dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal (Mayjen) TNI adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1993.

Sebelum berkarier di Perum Bulog, Novi beberapa kali menduduki posisi strategis di militer. Kariernya sebagai perwira bermula ketika mengemban amanah sebagai Komandan Grup D Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada 2013 hingga 2015.

Novi juga sempat menjadi Komandan Komando Resor Militer (Korem) 061/Suryakencana pada 2019 hingga 2020. Di sela-sela penugasannya sebagai Komandan Korem itu, dia juga bekerja sebagai Asisten Personel Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Aspers Kaskogabwilhan) III sejak September 2019 hingga 26 April 2021.

Karier Novi berlanjut ketika diangkat menjadi Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) I/Jakarta pada April 2021 hingga November 2022. Dia lalu dirotasi dari penugasannya pada akhir 2022, dengan mengisi posisi Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3/Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Di sana, dia hanya bekerja selama empat bulan sebelum kembali dipindah pada Maret 2023.

Pada 2023, Novi mendapat kepercayaan menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda hingga Februari 2024. Dia menggantikan posisi Letnan Jenderal (Letjen) Mohamad Hasan. Setelah itu, dia ditarik untuk menjadi Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI.

Dalam perjalanan kariernya sebagai prajurit TNI AD, Novi tercatat beberapa kali terlibat dalam penugasan operasi militer. Beberapa di antaranya Operasi Timor Timur pada 1996, Operasi Tribuana pada 1999, serta operasi pengamanan VVIP RI di luar negeri, seperti Rusia pada 2013 dan Jerman pada 2015.

Novi mulai menjadi petinggi di Perum Bulog pada 7 Februari 2025. Penunjukkan sebagai Direktur Utama itu tercantum dalam SK Menteri BUMN Nomor SK-30/MBU/02/2025.

Harta Kekayaan Novi Helmy Prasetya

Merujuk pada arsip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang dilihat dari situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novi terpantau menyampaikan total hartanya sebanyak lima kali. Dia pertama kali melaporkannya ketika menjadi Aspers Kaskogabwilhan III, dengan jumlah Rp 6.840.932.712 pada 2020.

Selanjutnya, Novi kembali menyerahkan LHKPN ketika menjabat sebagai Kasgartap I/Jakarta, dengan jumlah Rp 6.847.352.224 pada 2021. Lalu, harta kekayaannya tidak mengalami perubahan ketika menjadi Pangdivif 3/Kostrad pada 2022 atau tetap Rp 6.847.352.224. Ketika menjabat sebagai Aster Panglima TNI, hartanya menjadi Rp 6.847.290.783 pada 2023.

Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Novi sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI, yaitu pada Rabu, 5 Maret 2025, dengan jumlah mencapai Rp 6.939.290.783. Berikut rinciannya:

  • Tanah dan bangunan: Rp 6.088.000.000.
  • Alat transportasi dan mesin: Rp 422.500.000.
  • Harta bergerak lainnya: Rp 401.000.000.
  • Surat berharga: –
  • Kas dan setara kas: Rp 27.790.783.
  • Harta lainnya: –
  • Utang: –

Dalam LHKPN-nya, Novi menuliskan kepemilikan atas lima bidang tanah dan/atau bangunan yang seluruhnya diklaim dari hasil sendiri. Aset-aset properti itu tersebar di Depok, Bogor, Serang, hingga Bangkalan, dengan luas 150-766 meter persegi.

Novi hanya mempunyai dua unit kendaraan yang diklaim dari hasil sendiri. Alat transportasinya terdiri dari mobil Toyota Innova Venturer 2.4 A/T (2019) senilai Rp 400.500.000 dan motor Yamaha 2DP R AT (2019) senilai Rp 22.000.000.

Anastasya Lavenia Yudi dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Apa Saja Risiko di Balik Proyek Dragon Baterai Mobil Listrik

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar