Ancaman Bom Pesawat: Kondisi Jemaah Haji Terkini, Info dari Mabes TNI

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Seluruh jemaah haji yang berada di dalam pesawat Saudia Airlines SV 5688 dipastikan selamat, meskipun penerbangan tersebut diterpa ancaman bom pada Sabtu, 21 Juni 2025. Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa keselamatan penumpang menjadi prioritas utama dalam insiden ini.

Mayor Jenderal Kristomei menjelaskan, hingga Sabtu pukul 18.30 WIB, seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi dan ditempatkan dengan aman di tiga hotel sekitar area bandara. Setelah pemeriksaan menyeluruh dilakukan, pesawat tersebut kini dipastikan aman dan bebas dari ancaman. Kendati demikian, seluruh barang bawaan penumpang masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan tidak ada potensi bahaya.

Kristomei juga menekankan kesigapan TNI dalam menghadapi situasi darurat seperti ini. Langkah cepat tersebut diambil demi menjamin keselamatan rakyat dan menjaga stabilitas nasional, dengan melibatkan berbagai lembaga terkait. Lebih lanjut, TNI akan terus memperkuat koordinasi dan menjalin kerja sama pengamanan erat dengan otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi. Kolaborasi ini penting untuk mendalami insiden tersebut dan memastikan keamanan penerbangan internasional tetap terjaga di masa mendatang.

Untuk operasi pengamanan ini, TNI mengerahkan kekuatan signifikan. Melalui Kodam I/Bukit Barisan, dikerahkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Yonkav 6/NK dan 1 SST Jihandak Yonzipur 1/DD, yang juga didukung oleh 1 SST Kopasgat TNI AU serta 1 SST Gegana Brimob Polda Sumatera Utara. Menurut Kristomei, keterlibatan TNI dalam operasi semacam ini merupakan bagian integral dari pelaksanaan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Perlu dicatat, ancaman bom yang menimpa pesawat pengangkut jemaah haji pada hari Sabtu ini merupakan insiden yang kedua kalinya terjadi. Pesawat Saudia Airlines SV 5688 sendiri diketahui mengangkut 376 penumpang jemaah haji dari Kelompok Terbang (Kloter) 33 Debarkasi Surabaya. Rencananya, seluruh kru dan penumpang akan kembali diterbangkan menuju Surabaya pada Ahad, 22 Juni 2025, pukul 03.30 WIB, menggunakan pesawat yang sama setelah dipastikan benar-benar aman.

Kementerian Perhubungan turut mengkonfirmasi detail ancaman ini. Informasi ancaman bom tersebut diterima melalui sambungan telepon oleh Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC), yang berasal dari Kuala Lumpur ACC. Menariknya, rute yang disebutkan dalam ancaman itu berbeda, yakni Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.

Insiden serupa sebelumnya terjadi pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 07.30 WIB, ketika Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 juga menerima ancaman bom. Ancaman kala itu disampaikan melalui surat elektronik, menyebutkan bahwa pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) yang mengangkut 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi akan diledakkan.

Menanggapi rentetan ancaman ini, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, telah menginstruksikan TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk segera menindaklanjuti informasi tersebut sesuai prosedur keselamatan penerbangan yang ketat. Khusus untuk ancaman bom via email terhadap pesawat Saudi Airlines SV 5688 tujuan Muscat-Surabaya, informasi awal diketahui diterima dari manajer operasi Airnav Arab Saudi.

Budi Gunawan menambahkan, pemerintah Indonesia telah menjalin koordinasi erat dengan otoritas penerbangan Arab Saudi (OEJN) dalam penanganan kasus ini. “Pemerintah memastikan bahwa setiap potensi ancaman terhadap keselamatan publik ditangani secara serius, profesional, dan terkoordinasi lintas lembaga,” tegas Budi, yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara, dalam keterangan singkatnya pada Sabtu, 21 Juni 2025. Komitmen ini menegaskan keseriusan negara dalam melindungi warganya dan menjaga integritas penerbangan internasional.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar