BMRI Bagi Dividen Jumbo: Ini Strategi Bank Mandiri Jaga Modal!

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) baru-baru ini membagikan dividen jumbo kepada para pemegang saham, sebuah langkah yang menuntut strategi kuat dari perseroan untuk menjaga tingkat kecukupan modalnya. Menanggapi hal ini, Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menegaskan bahwa upaya menjaga rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) akan senantiasa diselaraskan dengan ketentuan yang berlaku, sekaligus mendukung kebutuhan ekspansi bisnis Bank Mandiri di masa mendatang.

Ashidiq lebih lanjut menyatakan komitmen Bank Mandiri untuk mempertahankan rasio CAR pada level optimal, yakni di kisaran 18% hingga 20%. Target ini, imbuhnya, merupakan manifestasi dari upaya bank dalam memastikan permodalan yang solid dan berkelanjutan, vital untuk menopang pertumbuhan bisnis yang kokoh di masa depan, seperti disampaikan kepada Bisnis pada Jumat (13/6/2025).

Sejalan dengan strategi tersebut, data presentasi perseroan menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal Bank Mandiri pada kuartal I/2025 tercatat sebesar 17,3%. Angka ini merupakan yang terendah sejak tahun 2021, di mana CAR BMRI berada di level 19,6%. Selanjutnya, rasio tersebut sedikit menurun menjadi 19,5% pada 2022, sebelum melonjak signifikan ke 21,5% pada 2023, dan kembali terkoreksi menjadi 20,1% pada 2024.

Peningkatan kebutuhan menjaga rasio permodalan ini tak lepas dari realisasi dividen jumbo Bank Mandiri. Pada tahun buku 2024, Bank Mandiri mencatatkan dividend payout ratio sebesar 78% dari total laba bersih senilai Rp55,78 triliun. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan tahun buku 2023 yang hanya sebesar 60% dari laba bersih senilai Rp33,03 triliun.

Dividen Jumbo ke Danantara Disorot

Sorotan terhadap kecukupan modal bank BUMN, khususnya Bank Mandiri, semakin intensif menyusul perhatian dari lembaga pemeringkat kredit internasional, S&P Global Ratings. S&P menyoroti peningkatan porsi dividen yang disetorkan oleh bank-bank milik negara kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang dinilai berpotensi menekan rasio kecukupan modal bank-bank pelat merah tersebut.

Nikita Anand, Financial Institution Ratings Director S&P Global, secara eksplisit mengungkapkan bahwa rasio pembagian dividen dari tiga bank BUMN utama yang mereka peringkat, yaitu Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), telah mengalami peningkatan signifikan. Kenaikan ini terjadi setelah Danantara mengambil alih kepemilikan dari Kementerian BUMN. Ia menyebut, dividend payout ratio bank-bank tersebut melonjak tajam menjadi 65%–85% dari laba bersih, dari sebelumnya di kisaran 50%–60%, seperti disampaikannya dalam diskusi daring pada Rabu (11/6/2025).

Nikita Anand menjelaskan, jika tren pembagian dividen yang tinggi ini terus berlanjut dan menjadi sumber pendapatan permanen bagi Danantara, maka rasio kecukupan modal bank-bank tersebut berisiko tereduksi hingga 100 basis poin (bps) atau 1% setiap tahunnya. Proyeksi ini turut memperhitungkan estimasi pertumbuhan kredit masing-masing bank yang diperkirakan mencapai 10%–12% secara year-on-year (YoY). Namun demikian, S&P juga menggarisbawahi bahwa kenaikan dividen ini mungkin bersifat sementara, berfungsi sebagai mekanisme awal untuk pendanaan Danantara, bukan sebagai perubahan kebijakan yang permanen.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan Bisnis, Danantara tercatat telah menerima total dividen jumbo senilai Rp71,04 triliun dari tujuh emiten BUMN yang berasal dari kinerja tahun buku 2024.

Dari jumlah tersebut, kontribusi terbesar datang dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang menyetorkan dividen sebesar Rp27,51 triliun kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), selaku Holding Operasional Danantara. Jumlah ini merupakan bagian dari total dividen BRI sebesar Rp51,74 triliun. Per April 2025, BKI diketahui menguasai 53,18% saham BBRI.

Bank Mandiri menempati posisi kedua dalam daftar penyetor dividen terbesar kepada Danantara, dengan aliran dividen mencapai Rp22,63 triliun. Hal ini sejalan dengan kepemilikan Danantara atas 52% saham BMRI. Patut dicatat, total dividen yang dibagikan oleh Bank Mandiri untuk tahun buku 2024 secara keseluruhan mencapai Rp43,51 triliun.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turut menyumbang dividen senilai Rp8,37 triliun kepada Danantara, dari total dividen tahun buku 2024 sebesar Rp13,95 triliun. Danantara saat ini menguasai 60% saham BBNI.

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar