Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni merasakan dampak positif dari program stimulus ekonomi pemerintah berupa diskon tarif tiket kapal. Penjualan tiket kapal Pelni melonjak signifikan, menandakan peningkatan mobilitas masyarakat yang bertepatan dengan libur sekolah dan Iduladha.
Program diskon tarif tiket kapal sebesar 50 persen, yang berlaku sejak 5 Juni hingga 31 Juli 2025, terbukti menjadi daya tarik utama. Bahkan, menurut Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, kuota subsidi telah terserap 40 persen hanya dalam 15 hari pelaksanaan, tepatnya per 20 Juni 2025. “Ini baru berjalan 15 hari, tapi kuota tiketnya sudah terserap hingga 40 persen dari kuota Rp 134 miliar,” ungkap Tri Andayani, atau yang akrab disapa Anda, dalam keterangan resminya pada Ahad, 22 Juni 2025.
Lebih lanjut, Anda menjelaskan bahwa respon positif ini menunjukkan efektivitas kebijakan stimulus dalam mendorong konsumsi masyarakat, terutama di puncak musim liburan. Masyarakat merasakan manfaat langsung dari program ini. “Jadi, ini peak season libur sekolah rasa mudik lebaran,” imbuhnya.
Sejak program diskon diberlakukan, Pelni mencatat penjualan sebanyak 310 ribu tiket kapal. Angka ini menunjukkan peningkatan tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencatat 208 ribu tiket. Lonjakan penumpang ini membuktikan tingginya minat masyarakat untuk memanfaatkan layanan transportasi laut yang terjangkau.
Meskipun terjadi peningkatan volume penumpang, Pelni menegaskan komitmennya terhadap keselamatan. “Safety first, selalu. Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, tiga hal utama yang selalu kami jaga,” tegas Anda. Prioritas utama Pelni adalah memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.
Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi, Pelni mengimbau calon penumpang untuk segera memanfaatkan program diskon sebelum kuota yang tersedia habis. Program ini diharapkan tidak hanya memfasilitasi mobilitas masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada penguatan perekonomian nasional, khususnya di wilayah kepulauan yang mengandalkan transportasi laut.
Pilihan Editor: Setelah Para Jenderal Berduyun-duyun Masuk BUMN Tambang
Tinggalkan komentar