Fordo: Nuklir Rahasia Iran, Hanya Bom AS yang Mampu Menghancurkannya?

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

Tersembunyi di balik lanskap pegunungan di selatan Teheran, ibu kota Iran, terdapat sebuah fasilitas pengayaan uranium krusial yang menjadi tulang punggung ambisi nuklir Iran. Situs ini, yang dikenal sebagai Fordo, kini menjelma menjadi target utama Israel di tengah memanasnya ketegangan antara kedua negara.

Meskipun Israel mungkin telah mendominasi sebagian besar wilayah udara Iran, fasilitas nuklir Fordo tetap berada di luar jangkauan persenjataan mereka. Diyakini berada jauh di dalam perut bumi, bahkan lebih dalam dari Terowongan Channel yang menghubungkan Inggris dan Prancis, Fordo menghadirkan tantangan militer yang signifikan. Para ahli meyakini, hanya Amerika Serikat (AS) yang memiliki bom dengan daya ledak cukup kuat untuk menembus dan menghancurkan fasilitas Fordo—sebuah langkah dramatis yang berpotensi memicu eskalasi perang di Timur Tengah. BBC telah menilik lebih dekat fasilitas nuklir misterius ini, yang oleh Iran diklaim semata-mata untuk tujuan sipil, namun Israel melihatnya sebagai ancaman eksistensial.

Apa itu situs pengayaan Fordo?

Berlokasi sekitar 96 kilometer di selatan Teheran, situs pengayaan uranium Fordo bersemayam di wilayah pegunungan yang terjal, tak jauh dari Kota Qom. Desain Fordo yang tersembunyi jauh di dalam pegunungan terpencil di Iran utara sengaja dirancang untuk menahan serangan udara dan menjadikannya terlindungi dari ancaman bom.

Kompleks nuklir di Fordo mulanya merupakan serangkaian terowongan yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam. Keberadaan fasilitas pengayaan ini baru diakui Iran pada tahun 2009, setelah intelijen Barat berhasil mengungkapnya. Fasilitas bawah tanah ini diperkirakan terdiri dari dua terowongan utama yang menampung mesin sentrifugal canggih untuk pengayaan uranium, dilengkapi dengan jalur penghubung yang lebih kecil. Sistem keamanannya sangat berlapis, dengan cincin pagar dan akses terbatas melalui satu pos pemeriksaan. Setelah melewati pos pemeriksaan, diperkirakan ada enam terowongan pintu masuk yang menuju ke kompleks bawah tanah yang sangat rahasia. Di permukaan, terdapat satu bangunan pendukung utama serta akses jalan menuju situs pendukung terdekat.

Apakah Fordo tidak bisa dihancurkan?

Kedalaman fasilitas bawah tanah Fordo menjadi kendala utama bagi militer Israel. Untuk menimbulkan kerusakan signifikan pada situs ini, dibutuhkan amunisi “penghancur bunker” yang mampu menembus jauh di bawah permukaan. Meskipun Israel diperkirakan memiliki senjata semacam itu, daya tembusnya hanya mencapai kurang dari 10 meter. Sementara itu, AS memiliki GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) seberat 13.000 kg, sebuah bom yang diyakini mampu menuntaskan misi tersebut. Menurut analis pertahanan dari Janes, MOP memiliki potensi menembus sekitar 18 meter beton atau 61 meter kedalaman tanah sebelum meledak.

Namun, bahkan serangan dengan MOP pun tidak menjamin kehancuran total situs Fordo, sebab terowongannya diperkirakan berada pada kedalaman 80-90 meter di bawah permukaan. Kedalaman ini jauh melampaui situs pengayaan uranium bawah tanah Iran lainnya di Natanz, yang menurut para analis hanya sekitar 20 meter di bawah permukaan. Israel sebelumnya telah melancarkan serangan terhadap fasilitas Natanz, dan para ahli meyakini kini kondisinya “rusak parah atau hancur sama sekali”.

Wakil Laksamana Mark Mellett, mantan kepala Angkatan Pertahanan Irlandia, kepada BBC Verify menjelaskan bahwa keberhasilan bom “penghancur bunker” dalam menghancurkan situs seperti Fordo akan sangat bergantung pada kekuatan dan ketahanan konstruksi terowongan bawah tanah itu sendiri. “Iran akan mengetahui spesifikasi jenis persenjataan ini. Mereka akan tahu apa yang perlu dicoba agar bisa tahan menghadapi jenis persenjataan ini. Jadi pertanyaannya, apakah fasilitas Fordo sukar ditembus persenjataan itu?” ujarnya.

Salah satu indikasi potensi penggunaan MOP oleh AS terhadap target di Iran adalah penyebaran pengebom siluman B-2 ke Diego Garcia, sebuah pangkalan udara yang berjarak 3.700 km dari Iran dan berada dalam jangkauan B-2. B-2 adalah satu-satunya pengebom AS yang mampu membawa bom MOP sepanjang 6,2 meter. Enam pengebom B-2 sempat terlihat di pangkalan Diego Garcia pada awal April, meskipun belum jelas apakah mereka masih berada di sana mengingat tidak terlihat dalam citra satelit terbaru. Marsekal Udara Greg Bagwell, mantan wakil kepala operasi RAF, menyampaikan kepada BBC Verify bahwa AS akan jauh lebih efisien dalam melanjutkan misi B-2 dari Diego Garcia ketimbang dari pangkalan di AS. Ia menambahkan, “Apa yang kita bicarakan di sini bukanlah operasi berkelanjutan terhadap bunker. Mungkin hanya butuh satu atau dua senjata spesialis ini untuk menerobos sasaran yang dicari.”

Apakah AS akan terlibat?

Meskipun AS telah memberikan bantuan dalam menembak jatuh rudal balasan Iran ke Israel, negara adidaya ini belum secara langsung terlibat dalam serangan apa pun terhadap Iran. Namun, analisis BBC Verify mengindikasikan bahwa AS mungkin tengah mempersiapkan peran yang lebih luas dalam konflik ini. Dalam beberapa hari terakhir, sekitar 30 pesawat militer AS telah dipindahkan dari pangkalan di AS menuju Eropa. Sebagian besar di antaranya adalah tanker pengisian bahan bakar udara KC-135, yang vital untuk mengisi bahan bakar jet tempur dan pengebom.

Justin Bronk, seorang analis senior dari Royal United Services Institute, menyebut penyebaran ini “sangat mencolok,” mengindikasikan bahwa AS sedang menerapkan rencana cadangan untuk “mendukung operasi tempur intensif” di wilayah tersebut dalam beberapa minggu mendatang. Berbicara di Gedung Putih pada hari Rabu, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih mempertimbangkan apakah AS akan bergabung dalam serangan Israel terhadap Iran, sembari menambahkan bahwa kesabarannya “telah habis” dengan Teheran. “Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya. Maksud saya, tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan,” katanya kepada wartawan.

Diproduksi dan ditulis oleh Mike Hills, Matt Murphy, dan Paul Sargeant. Disunting oleh Tom Finn, Bianca Britton, dan Dan Isaacs.

Baca juga:

  • Trump setujui rencana serangan ke Iran namun belum buat keputusan akhir, kata media AS
  • Israel ingin seret AS ke dalam pertikaian dengan Iran – ‘Hanya AS yang punya bom khusus’
  • Mungkinkah Iran menutup Selat Hormuz dan apa akibatnya?

Baca juga:

  • Israel ingin seret AS ke dalam pertikaian dengan Iran – ‘Hanya AS yang punya bom khusus’
  • Trump punya tiga pilihan dalam pertikaian Israel-Iran – Apakah AS akan serang Iran?
  • Israel bertekad menggulingkan rezim Iran – Pertaruhan besar Netanyahu

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar