Harta Dua Calon Deputi Gubernur BI yang Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Dua calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa, 1 Juli 2025. Tes dimulai sekitar pukul 15.00 WIB di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Kedua kandidat tersebut adalah Dicky Kartikoyono dan Ricky Perdana Gozali. “Calon Deputi Gubernur BI ini akan menjalani uji kelayakan secara individu, sedangkan calon yang lain diharapkan menunggu di luar ruang rapat,” kata Ketua Komisi XI DPR Misbakhun.

Lantas, berapa harta kekayaan dua calon Deputi Gubernur BI?

Harta Kekayaan Dicky Kartikoyono

Merujuk pada arsip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang dilihat dari situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dicky Kartikoyono terpantau menyampaikan total hartanya sebanyak sembilan kali. Dia pertama kali melaporkannya ketika menjadi Kepala Grup Kebijakan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) di BI, dengan jumlah Rp 209.500.000 pada 31 Agustus 2015.

Selanjutnya, Dicky kembali menyerahkan LHKPN saat menjabat sebagai Kepala Departemen SDM BI. Jumlah kekayaannya selama tiga tahun berturut-turut masing-masing sebesar Rp 20.398.551.786 (2017), Rp 21.081.953.922 (2018), dan turun drastis menjadi Rp 1.073.399.684 (2019).

Dicky kemudian menjadi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan BI (KPwBI) London dengan harta Rp 2.835.812.097 pada 2020. Lalu, dia menjabat sebagai Kepala Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola BI dengan kekayaan sebesar Rp 1.820.817.599 pada 2021 dan Rp 6.364.965.925 pada 2022.

Jabatan yang kini dipegang Dicky sejak 2023 adalah sebagai Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI. Jumlah hartanya pada periode tersebut sebesar Rp 6.142.987.967.

Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Dicky, yaitu pada Jumat, 14 Maret 2025, dengan jumlah mencapai Rp 8.397.804.023. Berikut rinciannya:

  • Tanah dan bangunan: Rp 6.725.000.000.
  • Alat transportasi dan mesin: Rp 686.000.000.
  • Harta bergerak lainnya: Rp 552.500.000.
  • Surat berharga: –
  • Kas dan setara kas: Rp 781.515.521.
  • Harta lainnya: –
  • Utang: Rp 347.211.498.

Dalam LHKPN-nya, Dicky menuliskan kepemilikan atas tiga bidang tanah dan/atau bangunan yang diklaim dari hasil sendiri. Aset-aset properti itu tersebar di Tangerang Selatan dan Bandung, dengan luas 34 hingga 252 meter persegi.

Dicky juga mempunyai empat unit alat transportasi yang seluruhnya diklaim berasal dari hasil sendiri. Kendaraannya terdiri atas motor Honda Beat (2012) senilai Rp 6 juta, mobil BMW 320i CKD AT (2018) senilai Rp 320 juta, mobil Honda HR-V (2023) senilai Rp 325 juta, dan motor Vespa Primavera 150 cc Scooter (2022) senilai Rp 35 juta.

Harta Kekayaan Ricky Perdana Gozali

Sementara itu, Ricky Perdana Gozali diketahui menyampaikan LHKPN ke KPK sebanyak sembilan kali. Dia pertama kali melakukannya ketika menjadi Deputi Direktur – Departemen Pengelolaan Devisa BI, dengan jumlah Rp 494.004.548 pada 2 September 2015.

Selanjutnya, Ricky menjadi Kepala Perwakilan KPwBI Gorontalo. Total hartanya sebesar Rp 4.074.274.795 pada awal menjabat (periode 27 Maret 2018) dan Rp 3.223.929.137 (31 Desember 2018).

Setelah itu, Ricky menjabat sebagai Kepala Grup Departemen Internasional BI. Jumlah hartanya selama dua tahun berturut-turut masing-masing sebesar Rp 4.489.360.111 (2019) dan Rp 4.089.266.539 (2020).

Kemudian, Ricky menduduki kursi Kepala Perwakilan KPwBI Kalimantan Timur, dengan kekayaan sebesar Rp 5.108.929.202 pada 2021 dan Rp 5.912.275.037 pada 2022. Dia lalu menjadi Kepala Perwakilan KPwBI Sumatera Selatan, dengan harta sebesar Rp 6.290.835.513 pada 2023.

Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Ricky, yaitu pada Minggu, 30 Maret 2025, dengan jumlah mencapai Rp 6.396.965.842. Berikut rinciannya:

  • Tanah dan bangunan: Rp 5.400.000.000.
  • Alat transportasi dan mesin: Rp 1.059.250.000.
  • Harta bergerak lainnya: Rp 682.500.000.
  • Surat berharga: –
  • Kas dan setara kas: Rp 383.246.123.
  • Harta lainnya: –
  • Utang: Rp 1.128.030.281.

Dalam LHKPN-nya, Ricky mengakui kepemilikan atas tiga bidang tanah dan/atau bangunan yang diklaim berasal dari hasil sendiri. Aset-aset properti itu mempunyai luas 36 hingga 355 meter persegi di Jakarta Selatan, Bekasi, dan Semarang.

Ricky juga mengoleksi enam unit kendaraan yang seluruhnya diklaim dari hasil sendiri. Alat transportasinya meliputi motor Honda Vario (2016) senilai Rp 11 juta, motor Yamaha Xeon (2015) senilai Rp 4,5 juta, motor Honda Blade (2014) senilai Rp 3,75 juta, mobil Honda CRV (2019) senilai Rp 350 juta, mobil Toyota Altis (2022) senilai Rp 400 juta, dan mobil Toyota Yaris (2023) senilai Rp 290 juta.

Annisa Febiola dan Anastasya Lavenia Yudi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Cadangan Devisa Menipis. Apa Risikonya Bagi Rupiah?

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar