IHSG Anjlok! Sentimen Geopolitik Bikin Bursa Merah di Sesi I

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada sesi pertama perdagangan hari Jumat (13/6), memperpanjang tren penurunan selama tiga hari berturut-turut. Sentimen negatif ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global yang semakin memanas.

Menurut data Bloomberg, IHSG merosot 0,64% atau 46,249 poin, mencapai level 7.158,120. Pelemahan ini sejalan dengan tekanan yang melanda pasar saham global.

Kabar mengenai serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada Jumat dini hari waktu setempat, seperti yang dilansir Reuters, menjadi katalis utama pelemahan IHSG. Eskalasi konflik di Timur Tengah, wilayah strategis penghasil minyak, mendorong investor global untuk mencari perlindungan di aset-aset safe haven seperti emas dan franc Swiss.

Akibatnya, harga minyak mentah melonjak signifikan. Brent crude naik sekitar $6 menjadi $75,36 per barel, sementara WTI melonjak $6,16 menjadi $74,20 per barel. Harga emas juga mengalami kenaikan sebesar 1,5% menjadi $3.434 per ons, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di $3.500 per ons yang tercapai pada bulan April lalu.

Sentimen negatif juga terasa di bursa saham Asia. Nikkei Jepang turun 1,3%, Kospi Korea Selatan merosot 1,1%, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,8%. Di pasar derivatif, futures indeks S&P 500 turun 1,7%, Nasdaq turun 1,8%, dan STOXX 50 Eropa terkoreksi 1,6%.

Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo, seperti dikutip dari Reuters, menyatakan bahwa eskalasi geopolitik ini menambah ketidakpastian di tengah kondisi pasar yang sudah rentan. Ia memperkirakan harga minyak dan aset lindung nilai akan terus mengalami kenaikan jika konflik terus memburuk.

Situasi geopolitik semakin memanas setelah Israel mengumumkan status darurat nasional, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan serangan balasan dari Iran berupa rudal dan drone. Militer Israel mengklaim telah menargetkan fasilitas nuklir dan ilmuwan Iran sebagai bagian dari serangan pencegahan.

Media pemerintah Iran mengonfirmasi tewasnya Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, dalam serangan tersebut. Seorang pejabat pertahanan Israel juga menyebutkan bahwa beberapa anggota staf umum Iran dan ilmuwan nuklir senior juga kemungkinan menjadi korban.

Amerika Serikat dengan tegas menyatakan tidak terlibat dalam serangan tersebut. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyebut tindakan Israel sebagai unilateral dan memperingatkan Iran agar tidak menargetkan kepentingan atau personel AS.

Ketegangan ini meningkat di tengah kebuntuan negosiasi nuklir antara AS dan Iran. Rencananya, putaran pembicaraan keenam akan berlangsung pada Minggu mendatang di Oman, yang melibatkan pejabat dari kedua negara dan mediator Oman.

Analis dari MooMoo, Jessica Amir, mencatat bahwa pasar saham global sebenarnya sudah berada pada titik jenuh setelah mengalami reli panjang sejak April. Menurutnya, kondisi ini dapat menjadi pemicu koreksi yang lebih dalam di pasar ekuitas global. Dengan kata lain, ketegangan geopolitik ini menjadi alasan pembenaran (justifikasi) untuk koreksi pasar yang sudah diperkirakan.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar