IHSG Bergantung 2 Sentimen Ini? Analis IPOT Ungkap Prediksinya!

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pekan lalu, tepatnya pada Jumat, 20 Juni 2025, dengan pelemahan signifikan. IHSG ditutup di level 6.907, disertai dengan aksi jual investor asing (outflow) yang mencapai Rp 4,6 triliun di pasar reguler.

Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa IHSG melemah sebesar 3,61 persen jika dibandingkan dengan pembukaan sebelumnya di level 7.117,5. Menurut David Kurniawan, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), penurunan IHSG pekan lalu ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen krusial. Faktor-faktor tersebut meliputi ketidakpastian geopolitik akibat konflik yang memanas antara Israel dan Iran, serta keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia yang sama-sama menahan suku bunga acuan.

Memasuki pekan depan, perdagangan saham hanya akan berlangsung selama empat hari, yakni dari 23 hingga 26 Juni 2025. Hal ini dikarenakan adanya libur Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah pada Jumat, 27 Juni 2025. David mengimbau para trader untuk mencermati dua sentimen kunci yang berpotensi sangat memengaruhi pergerakan pasar.

Kedua sentimen utama yang dimaksud adalah isu geopolitik dan energi. “Geopolitik antara Iran-Israel masih sangat krusial,” jelas David. Ia menambahkan, jika konflik mereda, harga minyak cenderung akan turun yang berpotensi mengangkat saham-saham di sektor konsumen. Sebaliknya, apabila eskalasi meningkat, pasar energi akan mengalami kenaikan dan sektor pertahanan diprediksi akan mendapatkan keuntungan.

Seiring dengan proyeksi tersebut, IPOT juga memberikan rekomendasi empat aset investasi untuk perdagangan pekan ini. Berikut adalah rekomendasinya:

1. BRPT (PT Barito Pacific Tbk)
Secara analisis teknikal, saham BRPT saat ini bergerak dalam fase kenaikan atau uptrend yang kuat. Di sisi lain, target pemerintah Indonesia untuk transisi ke energi bersih yang dimulai pada tahun 2025 menjadikan BRPT salah satu pilihan favorit di pasar saham.

2. BBNI (PT Bank Negara Indonesia Tbk)
Meskipun secara teknikal BBNI menunjukkan pergerakan menurun, saat ini menjadi momen yang tepat karena saham berada di area support. Entry point di level harga saat ini menawarkan risiko yang sangat terukur. Keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan juga menjadi sentimen positif yang menarik bagi emiten perbankan ini.

3. ISAT (PT Indosat Tbk)
Berdasarkan analisis teknikal, ISAT terus bergerak dalam tren yang sangat baik, terlihat dari grafik atau candlestick yang konsisten bergerak di atas MA5. Jika area konsolidasi ini berhasil ditembus dengan volume yang tinggi, saham emiten telekomunikasi ini diproyeksikan akan semakin menarik.

4. Obligasi FR0097 di IPOT Bond
IPOT merekomendasikan obligasi seri FR0097 yang dapat diakses melalui platform IPOT Bond. Obligasi ini menawarkan kupon tahunan sebesar 7,125 persen dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Juni 2043. Saat ini, Imbal Hasil hingga Jatuh Tempo (Yield to Maturity-YTM) tercatat berada di level 6,9 persen, menjadikannya opsi investasi yang menarik.

*Disclaimer: Berita ini merupakan hasil Analisis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT). Tempo tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Pilihan Editor: Dampak Perang Iran-Israel pada Pasar Keuangan

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar