IHSG Jeblok 3,61%! Analisis Pergerakan Mingguan & Prediksi

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com JAKARTA. IHSG kembali mencatatkan penurunan pada perdagangan Jumat (20/6), ditutup melemah 61,501 poin atau 0,88% di angka 6.907,138. Pelemahan ini memperparah kinerja IHSG sepanjang pekan, dengan total penurunan akumulatif mencapai 3,61%.

Aktivitas perdagangan terbilang cukup tinggi, dengan total volume transaksi mencapai 35,2 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 22,5 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 386 saham mengalami penurunan harga, 231 saham naik, dan 190 saham stagnan.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mencatat tingginya tekanan jual sebagai penyebab utama pelemahan IHSG. Beberapa sentimen negatif turut berperan, di antaranya memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah, peningkatan harga minyak mentah, dan kebijakan suku bunga acuan yang masih dipertahankan oleh bank sentral (BI, The Fed, dan China). Herditya menambahkan, pernyataan The Fed yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,4% juga turut menekan IHSG.

Senada dengan Herditya, Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, juga melihat dua faktor utama di balik pelemahan IHSG pekan ini. Pertama, peningkatan tensi geopolitik, terutama setelah Amerika Serikat mempertimbangkan intervensi dalam konflik Israel-Iran. Kedua, kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan, meskipun hal ini dinilai biasa. Namun, Nico menekankan pentingnya memperhatikan faktor lain seperti pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, potensi inflasi yang meningkat, dan angka pengangguran yang mencapai 4,5% tahun ini.

Melihat prospek pekan depan, Herditya memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas pada Senin (23/6), dengan support di level 6.894 dan resistance di 6.981. Perkembangan konflik geopolitik di Timur Tengah akan menjadi sentimen utama yang perlu diwaspadai, dengan potensi pergeseran aset investasi jika konflik semakin memanas dan berdampak pada kenaikan harga komoditas, khususnya minyak mentah.

Herditya merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati investor, yaitu SMDR dengan target harga Rp 356 – Rp 376 per saham, RATU Rp 8.075 – Rp 8.425 per saham, dan JPFA Rp 1.575 – Rp 1.635 per saham. Sementara itu, Nico memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran 6.835 – 7.000 pada Senin (23/6) dan menyarankan investor untuk memperhatikan emiten dari sektor basic material, transportasi dan logistik, kesehatan, dan energi, mengingat sentimen global yang masih volatil.

JPFA Chart by TradingView

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar