Impor Sapi Indonesia: Negara Mana Saja Sumbernya? [Update 2024]

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis dengan menghapus pembatasan impor sapi hidup dari berbagai negara eksportir. Kebijakan ini, seperti yang disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, bertujuan utama untuk mencegah monopoli kuota impor yang selama ini hanya dinikmati oleh segelintir importir. “Jangan sampai yang dapat itu dia lagi, dia lagi. Kita tidak mau,” tegas Sudaryono di Kementerian Pertanian pada Selasa, 17 Juni 2025. Inisiatif ini menandai upaya pemerintah dalam menciptakan iklim persaingan yang lebih adil dan terbuka di sektor pasokan daging nasional.

Langkah ini sejalan dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang sebelumnya telah menjamin penghapusan pembatasan kuota impor sapi hidup. Kebijakan ini diberlakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan daging dan susu yang memadai, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. “Sekarang kan kita buka lebar. Impor sapi yang hidup, baik untuk potong, penggemukan, maupun untuk susu. Sekarang kan bebas, kita bebaskan,” ujar Zulhas dalam peringatan Hari Susu Nusantara 2025 di Jakarta, seperti yang dikutip dari Antara pada 15 Juni 2025. Dengan dibebaskannya kuota ini, Zulhas melihat adanya potensi besar bagi industri pengolahan susu nasional untuk meningkatkan volume produksi dan kualitas pasokan, seraya memperkuat rantai pasok dari hulu hingga hilir.

Secara fundamental, kebijakan impor sapi di Indonesia masih didasari oleh urgensi pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat yang belum sebanding dengan kapasitas produksi dalam negeri. Untuk menjamin stabilitas pasokan, Indonesia aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara. Berdasarkan data dari berbagai sumber, berikut adalah daftar negara-negara utama yang menjadi eksportir daging dan sapi ke Indonesia:

1. Australia

Australia menempati posisi teratas sebagai negara pemasok utama daging sapi bagi Indonesia, terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar di kota-kota besar seperti Jakarta. Dikenal sebagai salah satu produsen sapi terbesar dan terkemuka di dunia, sapi-sapi dari Australia menawarkan kualitas daging premium dengan citarasa yang kaya. Keunggulan lainnya meliputi sertifikasi halal, sistem peternakan yang terkelola dengan baik, serta standar keamanan pangan yang ketat. Data dari UN Comtrade Database menunjukkan bahwa Australia secara konsisten menjadi eksportir sapi hidup terbanyak ke Indonesia dalam kurun waktu 2013-2023. Angka impor mencapai puncaknya pada 730.257 ekor di tahun 2014, dan tercatat sebanyak 340.666 ekor pada tahun 2023. Rincian data impor sapi hidup dari Australia ke Indonesia adalah sebagai berikut: 454.152 ekor (2013), 730.257 ekor (2014), 618.796 ekor (2015), 603.153 ekor (2016), 512.104 ekor (2017), 600.639 ekor (2018), 666.738 ekor (2019), 454.194 ekor (2020), 417.196 ekor (2021), 332.946 ekor (2022), dan 340.666 ekor (2023).

2. Amerika Serikat (AS)

Amerika Serikat turut berperan sebagai salah satu negara pengekspor sapi dan produk daging sapi terkemuka di pasar global. Berdasarkan data dari www-fas-usda-gov, volume ekspor AS ke Indonesia cukup signifikan, mencapai hingga 45% dari total ekspornya ke beberapa negara. Meskipun daging sapi dari AS cenderung memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan produk dari Australia, keunggulannya terletak pada kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih rendah. Pada tahun 2023, impor sapi hidup dari AS ke Indonesia tercatat sebanyak 90 ekor.

3. Selandia Baru

Selandia Baru dikenal dengan bentang alamnya yang subur dan padang rumput hijau yang luas, menjadikannya lokasi ideal untuk peternakan sapi. Negara ini secara rutin mengekspor daging sapi berkualitas tinggi ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Daging sapi Selandia Baru tersertifikasi halal dan digemari karena memiliki rasa yang unik serta tekstur yang sangat lembut.

4. India

India menjadi salah satu sumber pasokan daging sapi bagi Indonesia, didorong oleh konsumsi daging domestik yang tidak sebanyak di Indonesia. Selain itu, prevalensi vegetarianisme dan kepercayaan agama Hindu yang melarang penganiayaan terhadap hewan ternak juga berkontribusi pada ketersediaan ekspor. Tidak hanya daging sapi, India juga dikenal sebagai pemasok daging kerbau yang menawarkan harga jauh lebih ekonomis dibandingkan daging sapi.

5. Brasil

Brasil turut berkontribusi dalam memenuhi pasokan daging sapi untuk Indonesia, khususnya saat periode permintaan tinggi seperti Lebaran atau libur Natal. Meskipun daging sapi dari Brasil dikenal memiliki harga yang relatif mahal, menjadikannya kurang populer dibandingkan jenis daging sapi lainnya, perannya tetap signifikan dalam menjaga stabilitas pasokan di momen-momen krusial tersebut.

Di samping kelima negara pemasok utama tersebut, beberapa negara lain juga tercatat pernah melakukan ekspor sapi ke Indonesia, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Thailand pernah mengekspor 1 ekor sapi pada tahun 2013, diikuti oleh Malaysia dengan 14 ekor sapi pada tahun 2018, dan Denmark yang menyumbang 350 ekor pada tahun 2019.

Kontribusi dalam artikel ini diberikan oleh Alfitria Nefi P, Faisal Javier dan Melinda Kusuma Ningrum.

Pilihan editor: Alasan di Balik Pembebasan Kuota Impor Sapi

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar