Jakarta – Di tengah konflik yang berkecamuk antara Iran dan Israel, pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk mengevakuasi warga negaranya. Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengumumkan bahwa 97 Warga Negara Indonesia (WNI) dari total 386 yang terdaftar, siap dievakuasi dari wilayah perbatasan Iran. Kabar ini disampaikan pada Sabtu, 21 Juni 2025, seperti dilansir dari Antara.
“Tadi pagi, saya mendapat laporan bahwa sudah ada empat bus yang bergerak ke arah perbatasan negara tetangga, mungkin sekarang sudah sampai,” ujar Menlu Sugiono kepada wartawan. Pernyataan ini disampaikan usai melepas kepulangan Presiden Prabowo Subianto di Bandar Udara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat, 20 Juni 2025.
Menlu Sugiono menjelaskan bahwa 97 WNI yang diprioritaskan untuk evakuasi adalah mereka yang secara sukarela ingin kembali ke Indonesia dan telah mendaftar untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Kalau seluruh WNI itu 386 yang terdaftar ya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kemenlu telah menginstruksikan KBRI Tehran di Iran untuk memantau perkembangan situasi dan menyusun rencana evakuasi WNI. Tingkat siaga di KBRI Tehran pun ditingkatkan dari level 2 menjadi level 1, menyusul meningkatnya intensitas serangan Israel. “Intensitas serangan Israel semakin meningkat, kemudian yang disasar juga bukan saja target-target militer, tetapi juga target-target sipil,” kata Sugiono pada Rabu, 18 Juni 2025, menggambarkan situasi yang semakin mengkhawatirkan.
Kisah Warga Indonesia di Tengah Perang Iran-Israel
Mengingat situasi yang tidak memungkinkan untuk jalur udara, Kemenlu menyiapkan rencana evakuasi melalui jalur darat. “Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat,” tegas Sugiono di St. Petersburg, Rusia, Rabu 18 Juni 2025, seperti dikutip dari Antara, 19 Juni 2025.
Laporan dari media Iran menyebutkan bahwa serangan udara Israel di Teheran dan wilayah lainnya telah menyebabkan 585 orang tewas dan 1.326 lainnya luka-luka, hingga Rabu, 18 Juni 2025. Sebagai balasan, militer Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel, yang mengakibatkan 24 korban jiwa dan 500 luka-luka.
Pemerintah Indonesia, melalui Menlu Sugiono, telah menjalin komunikasi intensif dengan negara-negara tetangga Iran untuk memohon bantuan dan kemudahan selama proses evakuasi berlangsung. “Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran, memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya, karena situasinya semakin tidak menguntungkan,” tutur Menlu Sugiono.
Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, melalui keterangan resmi dari Kedutaan Besar Iran di Jakarta, menyampaikan kesiapan pemerintah Iran untuk memberikan bantuan dan pelayanan demi kelancaran proses evakuasi WNI. Pernyataan ini disampaikan usai konferensi pers tentang perkembangan terkini kawasan Timur Tengah pada Selasa, 17 Juni 2025.
“Jika ada upaya rencana evakuasi WNI untuk meninggalkan Iran, kami siap memberikan asistensi dan pelayanan guna mempermudah proses evakuasi ke tanah air mereka,” kata Dubes Iran. Ia menambahkan bahwa pemerintah Iran menjamin dukungan dan perlindungan bagi para WNI yang berada di negara mereka, dan komunikasi intensif terus dilakukan antara Kemenlu Indonesia dan Iran terkait perlindungan WNI.
Dubes Iran juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia, kedutaan asing, organisasi Islam, tokoh politik, budaya, serta akademisi Indonesia yang telah mengutuk agresi Israel. “Dukungan dari elite politik, budaya, dan akademik, serta media negara-negara Muslim, dalam situasi ini dapat mencegah perluasan agresi rezim Zionis dan kezaliman terhadap negara-negara Muslim,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa para menteri luar negeri dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menggelar konferensi darurat di Istanbul, Turki, pada Sabtu, 21 Juni 2025, untuk membahas perkembangan situasi di Iran dan Israel.
Pilihan Editor: Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Evakuasi WNI di Iran
Tinggalkan komentar