businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengungkapkan harapan besar untuk mendirikan bank umum syariah (BUS) milik organisasi. Meskipun peluangnya terbuka lebar, ia menegaskan bahwa realisasi pendirian BUS Muhammadiyah ini belum akan terjadi dalam waktu dekat. Permintaan yang sangat tinggi dari warga persyarikatan untuk kehadiran bank syariah umum menjadi dorongan kuat di balik ambisi ini.
“Dalam waktu dekat tentu belum, tapi bukan tidak mungkin, apalagi mengingat permintaan dari warga persyarikatan untuk adanya bank umum syariah Muhammadiyah sangat tinggi,” ujar Anwar Abbas kepada Tempo pada Rabu, 2 Juli 2025. Pernyataan ini menunjukkan visi jangka panjang Muhammadiyah dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia.
Baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin kepada Muhammadiyah untuk menyelenggarakan bank syariah. Namun, izin tersebut bukanlah untuk bank umum, melainkan untuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Matahari yang berafiliasi dengan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Pemberian izin ini menjadi langkah awal yang signifikan bagi pengembangan lembaga keuangan syariah di lingkungan Muhammadiyah.
Anwar Abbas menjelaskan bahwa Muhammadiyah secara organisasi memiliki pandangan tegas bahwa bunga merupakan bentuk riba dan hukumnya haram. Oleh karena itu, Muhammadiyah secara konsisten telah mengkonversi BPR-BPR konvensionalnya menjadi BPRS. Sebagai contoh, pada Juni 2025, BPR Matahari Artadaya milik Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka secara resmi berganti nama menjadi BPR Syariah Matahari, atau dikenal juga sebagai Bank Syariah Matahari (BSM).
Saat ini, sudah terdapat sekitar 10 BPRS yang beroperasi di bawah naungan Muhammadiyah. Melihat potensi ini, OJK menilai bahwa kesempatan bagi organisasi Islam ini untuk memiliki BUS sangat terbuka lebar. Menurut Anwar, Muhammadiyah telah memiliki modal yang cukup untuk mewujudkan ambisi tersebut, memberikan landasan kuat bagi pengembangan lebih lanjut.
Oleh karena itu, OJK sangat berharap agar BPRS-BPRS yang ada di lingkungan Muhammadiyah dapat digabungkan atau merger. “Karena jika itu bisa dilakukan, maka tentu keinginan Muhammadiyah untuk punya bank umum syariah tentu akan bisa lebih mudah untuk diwujudkan,” kata Anwar, menekankan pentingnya konsolidasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Meskipun belum ada rencana konkret dalam waktu dekat untuk mendirikan BUS, Anwar menyatakan bahwa upaya ke arah sana memang sedang berjalan. Salah satunya adalah melalui proses penggabungan BPRS-BPRS yang ada di lingkungan Muhammadiyah. Proses merger ini akan dilakukan secara bertahap dan penuh kehati-hatian. “Mana yang sudah siap di-merger, ya di-merger. Kalau belum, ya jangan dulu. Proses merger itu harus dilakukan hati-hati sehingga tidak menimbulkan masalah,” pungkasnya, menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk melaksanakan setiap langkah strategis dengan cermat.
Pilihan Editor: Jangan Terkecoh Pelemahan Dolar
Tinggalkan komentar