Perplexity AI: Kenapa Raksasa Teknologi Apple, Samsung, Meta Berebut?

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Ranah kecerdasan buatan (AI) global kini tengah diwarnai persaingan yang kian sengit, terutama dengan mencuatnya nama startup bernama Perplexity. Gelombang ketertarikan datang dari raksasa teknologi seperti Meta, Apple, dan Samsung, yang kini berlomba menjalin kemitraan strategis atau bahkan berpotensi mengakuisisi perusahaan inovatif tersebut.

Perplexity bukanlah mesin pencari biasa. Ia merupakan platform berbasis AI yang menggabungkan kecanggihan chatbot dengan kemampuan pencarian interaktif yang revolusioner. Berbeda dengan pendekatan tradisional Google, Perplexity memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan dalam bahasa alami dan secara instan mendapatkan jawaban relevan yang dilengkapi dengan kutipan dari sumber terpercaya. Teknologi canggih ini beroperasi dengan memanfaatkan model bahasa besar seperti GPT dari OpenAI dan Llama dari Meta, yang mampu merangkum informasi secara real-time dan menyajikannya dalam format yang mudah dicerna.

Berbagai keunggulan menjadikan Perplexity begitu diminati. Di antaranya adalah respons yang cepat dan akurat, antarmuka chatbot yang intuitif, fitur Threads untuk diskusi mendalam, integrasi mulus dengan Chrome dan perangkat mobile, serta aplikasinya yang luas di berbagai sektor seperti pendidikan, riset, hingga pekerjaan profesional. Kombinasi fitur-fitur mutakhir ini menempatkan Perplexity sebagai penantang serius dominasi Google Search di pasar mesin pencari global.

Lonjakan valuasi Perplexity hingga USD 14 miliar pasca putaran pendanaan terbaru menjadi cerminan optimisme pasar terhadap potensinya. Angka ini menegaskan keyakinan bahwa Perplexity mampu menghadirkan pengalaman pencarian yang lebih kontekstual dan cerdas, sangat sesuai dengan kebutuhan pengguna modern yang semakin kompleks.

Dari sekian banyak peminat, Apple menjadi salah satu pihak yang paling serius mempertimbangkan akuisisi Perplexity. Jika terealisasi, ini akan menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah Apple, bahkan melampaui pembelian Beats senilai USD 3 miliar pada tahun 2014. Ketertarikan Apple didasari oleh beberapa alasan strategis, termasuk upaya menyuntikkan talenta dan inovasi baru ke dalam ekosistemnya, serta potensi berakhirnya kontrak bernilai USD 20 miliar per tahun dengan Google yang kini tengah diselidiki dalam kasus antimonopoli. Selain akuisisi penuh, Apple juga mempertimbangkan opsi integrasi Perplexity ke layanan vital seperti Siri atau Safari sebagai bentuk kemitraan strategis.

Sementara itu, Samsung dilaporkan telah memasuki tahap akhir negosiasi untuk menjalin kemitraan strategis dengan Perplexity. Rencana besar mereka mencakup menjadikan Perplexity sebagai asisten AI bawaan di lini Galaxy S26. Langkah ini dinilai sangat strategis bagi Samsung yang ingin mengurangi ketergantungan terhadap Google dan memperkuat kemampuan Bixby yang selama ini kurang diminati. Bukti nyata kerja sama yang semakin erat terlihat dari akses gratis Perplexity Pro yang sudah didapatkan oleh pengguna Galaxy di Amerika Serikat.

Di sisi lain, Meta yang awalnya sempat menunjukkan minat untuk mengakuisisi Perplexity, kini memilih untuk menginvestasikan USD 14 miliar ke perusahaan AI lain, Scale AI. Meskipun demikian, minat awal Meta menjadi penegasan kuat bahwa Perplexity adalah startup AI yang sangat diperhitungkan di kancah global. Perplexity kini menjadi sorotan utama berkat kemampuannya menghadirkan mesin pencari cerdas yang relevan dengan tuntutan zaman, dan menjadi incaran para raksasa teknologi yang berlomba mengamankan posisi terdepan mereka di masa depan AI.

Defara Danya turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: MA Putuskan Pemerintah Tidak Boleh Ekspor Pasir Laut

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar