Rinjani Memakan Korban: Kemenhut Perketat SOP Pendakian!

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

businesscarddiscounts.com – , Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memastikan perbaikan menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) di seluruh kawasan taman nasional. Langkah tegas ini diambil menyusul insiden tragis yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana de Souza Pereira Marins, yang tewas terperosok ke sekitar kawah Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat pada 21 Juni lalu.

Raja Juli Antoni menegaskan komitmen pemerintah untuk membenahi dan meningkatkan SOP serta sarana prasarana keselamatan di jalur-jalur pendakian gunung. Ia juga menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat agar tidak sekadar mengikuti tren naik gunung tanpa persiapan matang. Pernyataan ini disampaikan setelah Menteri Kehutanan bertemu dengan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Mohammad Syafii, di Jakarta pada Senin, 30 Juni 2025. Evaluasi SOP ini, kata Raja Juli, akan menyasar seluruh jalur pendakian di Indonesia, tidak hanya fokus pada Taman Nasional Gunung Rinjani.

Dalam pertemuan tersebut, berbagai inisiatif krusial turut dibahas. Di antaranya, pemasangan papan penanda keselamatan di titik-titik rawan, penambahan posko keamanan, serta implementasi teknologi canggih seperti radio frequency identification (RFID) dan emergency locator transmitter (ELT) untuk deteksi cepat dalam kondisi darurat. Selain itu, Kementerian Kehutanan juga berencana meningkatkan sertifikasi bagi pemandu wisata dan pendakian, serta menyusun sistem klasifikasi tingkat bahaya pada jalur pendakian. Sistem ini akan berfungsi untuk memandu pendaki sesuai tingkat pengalaman dan kesiapan mereka.

Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, turut menyoroti urgensi peningkatan kapasitas SAR di seluruh kawasan konservasi. Ia menegaskan bahwa pelibatan masyarakat lokal dan relawan dalam kegiatan SAR akan terus dioptimalkan. Bahkan, Mohammad Syafii secara khusus menyebutkan potensi para porter lokal yang memiliki kemampuan fisik luar biasa, agar dapat dilatih dan dipersiapkan sebagai bagian integral dari potensi SAR nasional.

Menanggapi berbagai masukan, Raja Juli Antoni menjamin pemerintah akan senantiasa terbuka terhadap evaluasi dan kritik dari masyarakat. “Kami justru menerima kritik sebagai sesuatu yang produktif dan baik. Namun, yang tak kalah penting adalah kesadaran dan persiapan diri para pendaki,” tegasnya. Sebagai bentuk konkret komitmen, kedua belah pihak, Kemenhut dan Basarnas, juga telah menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama yang berfokus pada penanganan keadaan darurat di kawasan konservasi. Kesepakatan ini mencakup edukasi publik tentang pentingnya persiapan dan tanggung jawab saat beraktivitas di lingkungan konservasi.

Pendakian Rinjani Bukan untuk Pemula

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, Rahman Mukhlis, sebelumnya telah menegaskan bahwa Gunung Rinjani bukanlah destinasi bagi pendaki pemula. Pernyataan Rahman ini menanggapi hangatnya perbincangan di media sosial pasca kecelakaan yang terjadi di gunung tersebut.

Gunung Rinjani, dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, dikategorikan memiliki tingkat kesulitan menengah. Rahman Mukhlis menyarankan agar para pendaki memiliki pengalaman mendaki beberapa gunung lain, khususnya yang memiliki ketinggian minimal 2.500 meter, sebelum mencoba menaklukkan gunung api tertinggi kedua di Indonesia ini. Ia juga menekankan pentingnya persiapan fisik dan teknik yang matang, serta pendampingan profesional, bagi siapa pun yang berhasrat mendaki Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

Pilihan Editor: Apa Itu Ekosipasi? Jalan Baru Pembangunan Berkelanjutan

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar