Terobosan AI: Microsoft Pangkas Kesalahan Komputer Kuantum 1000x!

devisella116@gmail.com

0 Comment

Link

JAKARTA – Kabar terobosan datang dari Microsoft, di mana ilmuwan komputernya mengklaim telah memecahkan tantangan besar dalam komputasi kuantum: koreksi kesalahan. Pendekatan revolusioner mereka, yang menggunakan “kode 4D,” menjanjikan penurunan tingkat kesalahan hingga 1.000 kali lipat pada sistem kuantum di masa depan. Jika terbukti, inovasi ini akan membuka gerbang menuju era komputer kuantum yang jauh lebih andal dan efisien.

Komputer kuantum, mesin komputasi mutakhir yang memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum, menawarkan potensi yang jauh melampaui kemampuan komputer klasik. Alih-alih bit yang hanya bisa bernilai 0 atau 1, komputer kuantum menggunakan qubit. Qubit memiliki kemampuan unik untuk berada dalam beberapa keadaan sekaligus, sebuah fenomena yang dikenal sebagai superposisi. Kemampuan ini memungkinkan komputer kuantum untuk memproses informasi dengan cara yang tak terbayangkan oleh komputer konvensional, menjadikannya sangat cocok untuk memecahkan masalah kompleks seperti pemecahan kode, simulasi molekul, dan pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Terkait: Pengacara di Inggris Terancam Sanksi Berat Akibat Halusinasi Kecerdasan Buatan (AI)

Namun, pengembangan komputer kuantum selama ini terhambat oleh satu kendala utama: toleransi kesalahan. Tidak seperti komputer klasik yang dapat menggandakan bit informasi untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan, qubit sangat rentan terhadap gangguan. Upaya untuk mengukur qubit dapat menyebabkan “keruntuhan” status kuantumnya, sehingga merusak proses komputasi yang sedang berlangsung.

Terkait: Kecerdasan Buatan (AI) Bongkar Rahasia Asal Usul Guratan Gelap Misterius di Mars

Di sinilah Kode 4D dari Microsoft hadir sebagai solusi potensial. Dengan memanfaatkan topologi empat dimensi, para peneliti Microsoft menciptakan memori kuantum yang mampu mengoreksi dirinya sendiri. Teknik inovatif ini melibatkan “pemutaran” geometri kode torus 4D, yang menghasilkan ruang representasi yang lebih besar dengan kebutuhan keterikatan qubit fisik yang lebih sedikit. Hasilnya, deteksi kesalahan dapat dilakukan secara efisien tanpa mengganggu proses kuantum yang sedang berjalan.

Krysta Svore, Technical Fellow di Microsoft Quantum, menjelaskan bahwa kode geometris empat dimensi ini hanya membutuhkan sedikit qubit fisik per qubit logis. Lebih lanjut, kode ini mampu memeriksa kesalahan dalam satu langkah dan secara dramatis menurunkan tingkat kesalahan hingga seribu kali lipat.

Terkait: 5 Praktik Kecerdasan Buatan (AI) di Dunia dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Selain Kode 4D, tim peneliti Microsoft juga telah mengembangkan teknik revolusioner untuk menggantikan atom yang hilang selama siklus komputasi. Dalam beberapa sistem komputasi kuantum, qubit dibuat dengan menjebak atom netral menggunakan laser. Jika atom-atom ini hilang, mereka kini dapat digantikan secara *real-time* menggunakan berkas atom, tanpa menghentikan proses komputasi. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam menjaga stabilitas dan keandalan sistem kuantum.

Bagaimana pendekatan Microsoft ini dibandingkan dengan upaya perusahaan lain, seperti IBM, dalam mengatasi koreksi kesalahan kuantum? IBM baru-baru ini juga mengumumkan terobosan dalam bidang ini, tetapi pendekatan mereka berbeda. IBM mengembangkan teknik dari atas ke bawah dengan memanfaatkan perangkat keras khusus, sementara Microsoft membangun solusi dari bawah ke atas yang berpotensi memiliki aplikasi lebih luas di luar perangkat keras yang diuji saat ini.

Secara keseluruhan, penemuan Microsoft ini menjanjikan untuk membuka jalan bagi komputer kuantum universal yang tahan terhadap kesalahan (fault-tolerant) dengan efisiensi dan keandalan yang jauh lebih tinggi. Hal ini dapat mempercepat realisasi manfaat nyata komputasi kuantum di berbagai bidang, mulai dari penemuan obat-obatan hingga pengembangan material baru dan optimalisasi logistik yang kompleks. Masa depan komputasi kuantum tampak semakin cerah berkat inovasi seperti Kode 4D.

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar