JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan performa yang solid, berhasil melanjutkan tren positif dari sesi perdagangan sebelumnya. Sepanjang hari, pergerakan IHSG didominasi oleh rentang perdagangan di zona hijau, menunjukkan optimisme pasar yang cukup kuat.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui RTI menunjukkan bahwa IHSG sukses ditutup menguat 0,44% ke level 6.927 pada penutupan perdagangan Senin (30/6/2025). Kenaikan ini memperkuat posisi indeks di tengah dinamika pasar.
Aktivitas perdagangan saham pada hari tersebut juga tercatat sangat ramai, dengan volume transaksi mencapai 21,12 miliar lembar saham. Total nilai transaksi harian turut mencetak angka yang signifikan, yakni sebesar Rp 13,64 triliun.
Dalam gambaran pasar secara keseluruhan, sentimen positif cukup terasa. Tercatat sebanyak 357 saham berhasil ditutup menguat, sementara 228 saham mengalami pelemahan, dan 205 saham lainnya stagnan. Di tengah optimisme penguatan IHSG ini, perhatian juga tertuju pada aktivitas investor asing.
Cek Saham yang Paling Banyak Dilego Asing di Tengah Penguatan IHSG Kemarin
Meskipun IHSG menunjukkan kenaikan, investor asing justru tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) yang cukup signifikan, mencapai Rp 358,73 miliar di seluruh pasar saham Indonesia.
Kendati demikian, di tengah dominasi aksi jual bersih tersebut, investor asing juga menunjukkan selektivitas dengan tetap aktif mengoleksi sejumlah saham pilihan saat IHSG menguat.
Asing Net Sell Saat IHSG Menguat di Awal Pekan, Cermati Saham yang Banyak Dijual
Hal ini menarik untuk dicermati, mengingat adanya ketidakselarasan antara pergerakan indeks secara umum dan strategi investasi asing. Berikut adalah 10 saham dengan nilai beli bersih (net buy) terbesar oleh investor asing pada penutupan perdagangan Senin (30/6/2025):
1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 139,14 miliar
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 114,45 miliar
3. PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 46,23 miliar
4. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) senilai Rp 30,64 miliar
5. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 29,9 miliar
6. PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 19,08 miliar
7. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) senilai Rp 16,72 miliar
8. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 12,61 miliar
9. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 11,92 miliar
10. PT Erajaya Swasembada Tbk (BBNI) senilai Rp 9,86 miliar
Tinggalkan komentar