KONTAN.CO.ID. Indeks saham utama di Wall Street berhasil ditutup menguat pada Selasa (24/6) waktu setempat. Kenaikan ini dipicu oleh meredanya ketegangan geopolitik setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara mengejutkan mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Kabar positif ini sontak menenangkan kekhawatiran investor terhadap potensi perluasan konflik di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak, sehingga mendorong sentimen pasar global.
Sentimen positif pasar tercermin dari kinerja indeks saham utama. Melansir Reuters, pada pukul 10:20 pagi waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 288,65 poin atau 0,68% ke level 42.870,43. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 45,35 poin atau 0,75% mencapai 6.070,52, meskipun masih terpaut sekitar 1,3% dari rekor tertingginya. Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan melesat 206,04 poin atau 1,05% ke posisi 19.837,01, menunjukkan optimisme di sektor teknologi.
Secara sektoral, sektor keuangan dan teknologi memimpin penguatan signifikan di antara sub-sektor S&P 500, mencerminkan kepercayaan investor. Sebaliknya, saham energi mencatat pelemahan terdalam. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga minyak mentah yang hampir 5%, menyusul meredanya risiko gangguan pasokan minyak dari kawasan Teluk. Penurunan juga terlihat pada saham-saham pertahanan, seperti Lockheed Martin dan RTX Corp, yang masing-masing terkoreksi 1,7% dan 2,5%.
Selain faktor geopolitik, fokus investor juga tertuju pada sinyal dari bank sentral AS. Mereka mencermati pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, terkait arah kebijakan suku bunga. Powell menegaskan sikap kehati-hatian (wait-and-see) bank sentral, terutama di tengah tekanan harga yang disebabkan oleh meningkatnya tarif impor.
Meskipun Presiden Donald Trump dikenal menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga, pandangan Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities, mengindikasikan bahwa Powell tidak akan mudah mengalah. “Tak diragukan lagi Trump menekan agar suku bunga dipangkas, tapi saya tidak melihat Powell akan mengalah,” ujarnya.
Kembali ke isu geopolitik, seruan gencatan senjata oleh Presiden Trump merupakan langkah balik yang mengejutkan, hanya beberapa hari setelah AS meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran, yang kemudian dibalas Iran dengan menyerang pangkalan militer AS di Qatar. Meskipun sepanjang hari terdapat laporan pelanggaran gencatan senjata oleh kedua belah pihak, pelaku pasar tetap optimistis karena ketegangan di kawasan strategis tersebut berhasil diredam.
Di internal The Fed, pendapat mengenai kebijakan suku bunga terlihat bervariasi. Sebelumnya, Presiden Trump sempat melontarkan kritik keras kepada Powell dan bahkan memberi sinyal untuk mengganti Ketua The Fed. Namun, Wakil Ketua The Fed Michelle Bowman justru mendukung dimulainya siklus pemangkasan suku bunga pada Juli. Berbeda halnya dengan Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic, yang berpendapat bahwa pemangkasan suku bunga belum diperlukan dalam waktu dekat, mengingat tekanan harga masih berasal dari tarif dan kondisi pasar tenaga kerja yang tetap kuat.
Saat ini, pasar memprediksi setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025, dengan kemungkinan pemangkasan pertama akan terjadi pada September. Selain itu, data ekonomi juga menjadi sorotan; indeks kepercayaan konsumen AS versi Conference Board tercatat turun ke 93 pada Juni, lebih rendah dari ekspektasi analis yang memproyeksikan 100.
Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada data akhir Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2025 dan laporan inflasi PCE yang dijadwalkan akan dirilis pekan ini oleh Departemen Perdagangan AS, yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah ekonomi. Di sisi lain, saham-saham megacap menunjukkan kinerja yang beragam. Saham Tesla tercatat turun 1,4%, sementara saham perusahaan kripto seperti Coinbase Global naik 7% dan Strategy menguat 2,6% setelah harga Bitcoin menyentuh level tertinggi dalam sepekan. Saham perusahaan pengiriman paket FedEx juga menunjukkan kenaikan tipis 0,6% menjelang rilis laporan keuangan kuartalannya setelah pasar tutup.
Tinggalkan komentar